Sabtu, 16 Mei 2015

Proses Pencairan Gas Alam

 LNG (Liquid Natural Gas) merupakan gas alam (90% lebih terdiri dari metana) yang dicairkan dengan cara menurunkan temperatur pada suhu yang sangat rendah, yaitu sekitar -1560C. LNG sangat penting dalam dunia industri, salah satunya sebagai bahan baku industri amonia, selain itu LNG merupakan bahan bakar tak terbarukan yang paling ramah lingkungan. Salah satu perusahaan LNG di Indonesia adalah PT. Badak NGL Bontang.




Namun dalam pembuatan LNG, gas alam harus dulu di pre-treatment. Tujuan dari pre-treatment ini adalah untuk meningkatkan kualitas gas dan juga mencegah gangguan pada proses dan kerusakan alat. Secara Umum proses proses pembuatan LNG dari gas alam terdiri dari 4 tahap, yaitu :
1. Acid gas removal
2. Dehydration & Hg Removal
3. Fractionation
4. Liquefaction

Acid Gas Removal
Penghilangan gas yang bersifat asam bertujuan untuk meningkatkan mutu produk dan mencegah korosi. Selain itu CO2 dapat memadat pada suhu -780C ketika dicairkan sehingga dapat menumbat pipa. Umumnya CO2 dihilangkan hingga kadarnya dibawah 50 ppm dan untuk H2S dibawah 4 ppm. Pada Proses penghilangan ini dilaksanakan dalam unit absorber dengan pelarut MDEA. Pada kolom absorber gas alam dari bawah mengalir ke atas kolom dan dari atas dipercikan larutan MDEA. Gas asam akan larut pada MDEA sedangkan gas alam bebas gas asam akan keluar melewati kolom absorber. MDEA yang telah melarutkan gas alam tadi regenerasi di kolom stripper dengan mengurangi tekanan dan menaikan temperatur sehingga gas terpisah dari MDEA. MDEA yang telah diregenerasi di sirkulasi kembali menuju kolom absorber.


Dehydration & Hg Removal
Proses selanjutnya adalah penghilangan air dan senyawa Hg. Tujuan penghilangan air dalam gas adalah untuk mencegah terjadinya senyawa hidrat, pembentukan es pada proses pencairan, dan korosi pada peralatan proses. Proses dehidrasi gas alam dilakukan dengan absorpsi (menggunakan desikan cair) atau adsorpsi (menggunakan desikan padat). Larutan yang biasa digunakan dengan menggunakan proses absorpsi adalah tri-etilen glikol (TEG), di-etilen glikol (DEG), dan etilen glikol (EG). Pada umumnya TEG lebih banyak digunakan daripada DEG dan EG. Karena kehilangan glikol pada pemakaian TEG akan lebih kecil. Sedangkan pada desikan padat yang umumnya digunakan adalah alumina, silika gel dan silika alumina, dan molecular sieve. Pada penggunaan desikan padat diperlukan regenerasi dikarenakan dapat jenuh sehingga umumnya digunakan dua desikan  dimana satu desikan digunakan untuk proses dehidrasi, sedangkan yang satu lagi regenerasi.



Setelah di dehidrasi gas dihilangkan kandungan merkurinya. Penghilangan merkuri ini bertujuan untuk mencegah korosi pada alumunium, karena merkuri dapat bereaksi dengan alumunium membentuk amalgam. Saat ini penghilangan merkuri yang banyak digunakan adalah dengan  menggunakan bahan penyerap sulfur impregnated activated carbon .

Fractionation
Fraksinasi bertujuan untuk memisahkan komponen gas selain metana agar kualitas produk sesuai dengan yang diinginkan. Fraksinasi terdiri dari beberapa unit operasi utama yaitu scrub column, kolom de-etanasi, kolom de-propanasi, dan de-butanasi. Pada scrub column dipisahkan komponen metana dengan etana dan komponen yang lebih berat lainnya. Setelah itu pada kolom de-etanasi komponen etana dipisahkan dari propana dan komponen yang lebih berat lainnya. Lalu pada kolom de-propanasi komponen propana dipisahkan dari propana dan komponen yang lebih berat lainnya. Juga pada kolom de-butanasi komponen butana dipisahkan dari komponen yang lebih berat (C5 dan seterusnya).

Liquefaction
Terakhir adalah terakhir adalah proses utama, yaitu pencairan gas alam dengan menggunakan unit refrigerasi. Terdapat beberapa sistem refrigerasi yaitu sistem kompresi gas, Sistem kompresi uap mekanik, Sistem absorpsi-desorpsi, Sistem steam-jet. Sistem yang umum digunakan dan praktis adalah sistem kompresi uap mekanik. Sistem ini dapat menurunkan temperatur fluida proses hingga dibawah -1300C. Setelah gas alam tersebut sudah dalam bentuk cair, maka LNG siap untuk dimasukkan ke storage tank dan dijual.




Referensi : Kuliah Proses Industri Kimia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar